Profil Desa Tanjungharja
Ketahui informasi secara rinci Desa Tanjungharja mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil Desa Tanjungharja, Kecamatan Kramat, Tegal. Mengupas tuntas potensi ekonomi, data demografi terbaru, dinamika pemerintahan desa di bawah kepemimpinan lokal, serta geliat sosial budaya yang membentuk identitas masyarakat di jalur Pantura Jawa Tengah
-
Pemerintahan Progresif
Di bawah kepemimpinan yang aktif, desa ini gencar melaksanakan pembangunan infrastruktur vital seperti jalan, penerangan, dan fasilitas publik, yang didokumentasikan secara transparan
-
Pusat Ekonomi Lokal
Keberadaan Pasar Krempyeng (Pasar Kepel) menjadi jantung perekonomian desa, menopang aktivitas perdagangan dan melahirkan produk kuliner khas bernama "Amprut"
-
Fondasi Pendidikan yang Kuat
Desa ini didukung oleh beberapa fasilitas pendidikan dasar (SD Negeri) yang menjadi basis utama untuk pengembangan sumber daya manusia di tingkat lokal

Terletak strategis di jalur Pantai Utara (Pantura) Jawa, Desa Tanjungharja, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, menjelma menjadi sebuah wilayah dinamis yang terus berbenah. Dengan populasi yang padat dan aktivitas ekonomi yang beragam, desa ini merepresentasikan perpaduan antara tradisi agraris dan geliat pembangunan modern. Di bawah kepemimpinan pemerintah desa yang aktif, Tanjungharja fokus pada peningkatan infrastruktur dan pelayanan publik guna menopang kehidupan warganya serta mengoptimalkan potensi lokal yang dimiliki. Keberadaan pasar tradisional yang khas dan semangat gotong royong masyarakat menjadi pilar utama yang menopang kemajuan desa ini di tengah tantangan zaman.
Geografi dan Demografi Wilayah
Desa Tanjungharja secara administratif merupakan bagian dari Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal. Sebagai salah satu desa di pesisir utara Jawa Tengah, lokasinya sangat strategis karena berada di jalur perlintasan ekonomi nasional. Secara geografis, wilayahnya merupakan dataran rendah dengan ketinggian beberapa meter di atas permukaan laut, karakteristik yang umum bagi desa-desa di sepanjang Pantura.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tegal, pada tahun 2023, Desa Tanjungharja tercatat memiliki 1.949 kepala keluarga (KK). Meskipun data luas wilayah desa secara spesifik belum dipublikasikan dalam rilis "Kecamatan Kramat dalam Angka" terbaru, melihat jumlah penduduk yang terkonsentrasi dalam beberapa pedukuhan padat, desa ini memiliki tingkat kepadatan penduduk yang cukup tinggi. Pedukuhan atau dusun yang menjadi pusat pemukiman warga meliputi Dukuh Kepel, Dukuh Kueni, Dukuh Klasian dan Dukuh Karangmaja.
Hingga saat ini, data rinci mengenai batas-batas administratif Desa Tanjungharja belum tersedia secara definitif dalam publikasi resmi. Namun posisinya di Kecamatan Kramat menempatkannya di antara desa-desa tetangga yang saling berinteraksi secara ekonomi dan sosial. Ketiadaan data batas wilayah yang presisi menjadi salah satu tantangan administratif bagi perencanaan pembangunan desa yang lebih terperinci di masa depan. Data kependudukan yang akurat dan terperinci, termasuk jumlah total jiwa dan kepadatannya, merupakan elemen krusial yang dinantikan untuk menunjang program pembangunan yang lebih tepat sasaran.
Roda Perekonomian dan Potensi Lokal
Perekonomian Desa Tanjungharja ditopang oleh beberapa sektor utama yang mencerminkan karakteristik wilayah agraris sekaligus pesisir. Sektor pertanian menjadi salah satu fondasi utama, di mana sebagian besar lahan yang ada dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian padi dan tanaman pangan lainnya. Konteks Kecamatan Kramat secara umum menunjukkan bahwa sektor pertanian menyerap sebagian besar tenaga kerja, yang juga terefleksi pada skala desa.
Keunikan ekonomi lokal Tanjungharja terletak pada keberadaan pasar tradisional yang menjadi jantung aktivitas perdagangan masyarakat. Pasar yang dikenal dengan nama Pasar Krempyeng atau Pasar Kepel ini tidak hanya berfungsi sebagai pusat jual beli kebutuhan sehari-hari, tetapi juga sebagai ruang sosial bagi warga. Di pasar inilah denyut ekonomi kerakyatan berdetak kencang. Salah satu produk kuliner khas yang kerap diasosiasikan dengan pasar ini ialah "Amprut". Meskipun informasi mengenai skala produksi dan kontribusi ekonominya masih terbatas, keberadaan kuliner khas ini menunjukkan adanya potensi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di bidang boga yang dapat dikembangkan lebih lanjut sebagai ikon desa.
Selain pertanian dan perdagangan, letak Kecamatan Kramat di pesisir Laut Jawa juga membuka peluang di sub-sektor perikanan. Sebagian warga kemungkinan terlibat dalam aktivitas nelayan atau industri pengolahan hasil laut, meskipun data spesifik untuk Desa Tanjungharja belum tergambar jelas. Sektor industri pengolahan, terutama yang berlokasi di sepanjang jalur Pantura, juga menjadi sumber lapangan kerja bagi penduduk desa, memberikan alternatif mata pencaharian di luar sektor agraris tradisional.
Tata Kelola Pemerintahan dan Pembangunan Infrastruktur
Pemerintahan Desa Tanjungharja, di bawah kepemimpinan Kepala Desa Sadudin, S.H., menunjukkan komitmen yang kuat terhadap percepatan pembangunan infrastruktur dan peningkatan kualitas pelayanan publik. Hal ini terlihat dari berbagai program kerja yang telah dan sedang dilaksanakan, yang informasinya kerap disebarluaskan melalui situs resmi desa. Transparansi dalam pengelolaan anggaran dan program menjadi salah satu fokus utama, di mana dokumen perencanaan seperti Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) dan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) menjadi acuan dalam setiap kegiatan.
Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah desa telah merealisasikan sejumlah proyek vital yang didanai melalui berbagai sumber, termasuk Bantuan Provinsi (Banprov) dan anggaran desa. Salah satu prioritas utama ialah perbaikan dan peningkatan kualitas jalan. Proyek pengaspalan dan pengecoran jalan, seperti yang dilakukan di Dukuh Kepel dan jalan penghubung antar dukuh lainnya, bertujuan untuk melancarkan mobilitas warga dan distribusi barang, yang pada gilirannya diharapkan dapat mendorong roda perekonomian lokal.
Selain infrastruktur jalan, perhatian juga diberikan pada fasilitas pendukung lainnya. Pemerintah desa telah melakukan perbaikan dan pemasangan lampu penerangan jalan di berbagai titik, termasuk di Pedukuhan Kepel, Kueni, dan Karangmaja, untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan warga pada malam hari. Peningkatan fasilitas di pusat pemerintahan juga dilakukan, seperti pengadaan meja dan kursi baru untuk pendopo balai desa dan ruang pelayanan. Hal ini merupakan langkah untuk meningkatkan kualitas pelayanan administrasi kepada masyarakat. Tidak hanya itu, sebagai wujud perhatian terhadap kebutuhan pemuda dan kegiatan kemasyarakatan, pemerintah desa juga menginisiasi pembangunan lapangan voli sebagai ruang publik dan sarana olahraga bagi warga.
Kehidupan Sosial dan Pendidikan
Kehidupan sosial masyarakat Desa Tanjungharja diwarnai oleh semangat kebersamaan dan gotong royong, yang tercermin dalam berbagai kegiatan komunal. Acara seperti sepeda santai dalam rangka perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia menjadi momentum bagi warga dari berbagai kalangan untuk berbaur dan mempererat tali silaturahmi. Organisasi kepemudaan seperti Karang Taruna Tanjungharjo Bersatu juga aktif terlibat dalam mengorganisir kegiatan-kegiatan positif di tingkat desa.
Di bidang pendidikan, Desa Tanjungharja memiliki sarana pendidikan dasar yang memadai untuk menunjang wajib belajar. Terdapat beberapa sekolah dasar negeri di desa ini, di antaranya SD Negeri Tanjungharja 01, SD Negeri Tanjungharja 02, dan SD Negeri Tanjungharja 03. Keberadaan lembaga-lembaga pendidikan ini menjadi pilar penting dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia di desa. Program-program pemerintah seperti vaksinasi untuk anak usia sekolah juga dilaksanakan secara terkoordinasi di fasilitas pendidikan ini, menunjukkan sinergi yang baik antara sektor pendidikan dan kesehatan.
Meskipun dihadapkan pada tantangan modernisasi, masyarakat Tanjungharja tetap mempertahankan nilai-nilai sosial yang menjadi perekat komunitas. Inisiatif sosial seperti pembagian paket sembako dari lembaga filantropi kepada warga yang membutuhkan menunjukkan adanya kepedulian sosial yang tinggi di tengah masyarakat. Dengan demikian, pembangunan di Desa Tanjungharja tidak hanya berfokus pada aspek fisik dan ekonomi, tetapi juga pada pemeliharaan modal sosial yang telah mengakar kuat.